Saksi Sebut Mobil Ice

Saksi Sebut Mobil Ice

\"mobil_dinas-01\"KEPAHIANG, BE - Teka teki pemilik kendaraan dinas dengan Nopol BD 1042 GY yang digunakan para terdakwa percobaan pembunuhan terhadap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Windra Purnawan SIP terungkap di persidangan. Saksi Abdurahman yang dihadirkan JPU  mengatakan,  bila monil Kijang Inova tersebut memiliki ibu Ice. Saksi yang merupakan sopir pribadi Iwan Badar ini mengatakan, sebelum dipinjam terdakwa Rendra, kendaraan tersebut dipinjamnya dari Ibu Ice selama beberapa hari untuk keperluan pribadinya. Kemudian tanggal 7 Sepetember 2015 terdakwa Rendra bersama Eka Black (buron) mendatangi kediamannya untuk memakai  kendaraan Inova BD 1042 GY. \"Saat saya diperjalanan, ditelpon mau pakai kendaraan, kendaraan saya antar setelah saya pulang,\" ungkap Abdurahman dipersidangan, kemarin (31/3). Saksi mengatakan, bila setelah mengembalikan kendaraan dinas itu  mendapatkan SMS dari Rendara agar tadak menyebutkan identitasnya sebagai peminjam kendaraaan. \"Kalau ada yang tanya siapa mengembalikan kendaraan, katakan Eka Black yang mengembalikannya,\"  ucap saksi meniruhkan bunyi SMS Rendra. Ia menyebutkan, bila terdakwa Rendra sudah sering memakai kendaraan milik Ibu Ice itu, sehingga dirinya tak ragu saat mengantarkan kendaraan setelah ditelpon terdakwa. Pun demikian, saksi mengaku tak mengetahui bila kendaraan yang dijadikan barang bukti itu akan digunakan pelaku untuk percobaan pembunuhan komisioner KPU tersebut. Terdakwa Rendra ketika ditanya Ketua Majelis Hakim Janner Purba SH MH mengatakan,  bila keterangan saksi tak sepenuhnya benar. Terutama prihal SMS,  terdakwa merasa tak pernah mengirim SMS tersebut meski saksi mengatakan bila sadar itu pesan terdakwa karena sudah menyimpan nomor terdakwa dan kontak handphonenya. \"Saya merasa tidak pernah kirim sms itu,\" ucap Rendra singkat. Sebelum Abdurahman, majelis hakim memeriksa Irwansyah AMd, komisioner KPU Kepahiang sebagai saksi. Dalam keterangan Irwansyah menuturkan, keyakinan bila kasus tersebut terkait dengan kelembagannya sehingga ada orang-orang yang ingin menghabisi nyawa komisioner. \"Karena rakaian itu sudah dari proses penetapan pasangan calon kepala daerah,\" tuturnya. Menurutnya pasca penentapan calon Kada, pihaknya sudah merasa khawatir sebab pernah dipepet kendaraan tak dikenal saat di jalan menuju kantornya. \"Karena saya sudah memiliki kekhawatiran tersendiri sehingga saya antisipasi, tetapi saya yakin ini ada hubungannya dengan proses kita dalam penetapan calon Kada,\" ungkapnya. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: